Guru Hebat Lagi Terpuji

misno
0

Guru Hebat Lagi Terpuji adalah guru yang bisa menjelaskan materi rumit dengan cara sederhana (to simplify complex things), sehingga murid-murid paham dan mengerti. Dia tidak sekedar mengajar, malainkan sungguh mendidik. Guru Hebat pokok utamanya adalah menginspirasi murid, dengan kesadarannya yang hanya memiliki satu mulut dan dua telinga, dia berusaha menjadi pendengar yang baik, bukan membual terus menerus dikelas sepanjang waktu.

Guru Hebat sedikit memberi instruksi (participant-centered learning/PCL), sehingga pusat kegiatan mengajar-belajar adalah murid, bukan guru. Kurikulum diolah dan disajikan sesuai dengan kecerdasan majemuk murid. Dia juga bisa mengidentifikasi gaya belajar setiap murid disetiap kelas yang diampunya, karena dengan identifikasi ini nantinya akan membantu guru dalam merancang pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Guru Hebat mendidik murid menjadi manusia bermental driver dan winner.

Guru Hebat rendah hati (tawadhu’), bukan terus memaksakan selera, gaya mengajarnya pun tidak usang. Metode tutorial teman sebaya (cooperative learning) merupakan salah satu bentuk PCL. Murid yang bergaya belajar cepat – mengajar teman-temannya yang bergaya belajar normal dan lambat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memecah kelas menjadi kelompok-kelompok kecil dipimpin murid bergaya cepat, sehingga proses pembelajaran dikelas menjadi hidup dikarenakan murid merasa tidak ada kesenjangan antargenerasi saat dibimbing oleh teman-temannya sendiri.

Guru Hebat memiliki keyakinan dan komitmen yang kuat. Mungkin, murid bisa melupakan apa-apa yang diajarkan maupun yang dilakukan gurunya, tetapi dia akan selalu mengingat dan mengenang apa saja yang membuat hati mereka tersentuh. Perubahan tidak menjamin keberhasilan, tapi tidak ada keberhasilan yang bisa diraih tanpa perubahan. Untuk melakukan perubahan dikelas seorang Guru Hebat akan senantiasa mengubah diri sendiri (memperbaiki diri) agar benar-benar tumbuh hebat secara emosional, intelektual, dan spiritual.

Dia tidak sekedar melulu mencari nafkah, tidak pula menumpang hidup dan mencari kenyamanan, melainkan meningkatkan happiness level murid. Guru yang dihormati karena menghargai muridnya, yang bahagia karena menghantarkan kebahagiaan (delivering happiness) bagi para muridnya.

Hapus fakta banyak kelas didominasi guru mengajar, bukan murid belajar yang kian lazim belakangan ini.


disarikan dari pendapat J. Sumardianta - Tempo
Tags

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)